The Story Of Kholisoh Jariyah
Berminat memilikinya silahkan call mobile phone saya, terima kasih. |
Rajahan Isim Kholisoh Jariyah dalam sebentuk Cincin |
Rajahan Isim Kholisoh Jariyah dalam sebentuk Cincin Perempuan |
Rajahan Isim Kholisoh Jariyah dalam sebentuk Gelang |
tampak rajahan Isim Kholisoh Jariyah di dalam Gelang |
Kitab Al Jawahiru Al LaMa`ah
Kitab Syumusul Anwar
Dinamai dengan Isim Jariyah (budak hitam hamba sahaya ) karena azimat ini didapati pada kepala seorang perempuan hamba sahaya yang dimiliki oleh Raja Harun Al Rasyid.
Kholisoh adalah nama daripada perempuan Jariyah ini sangat hitam tubuhnya dan sangat mengerikan wajah rupanya.
Banyaknya hamba sahaya perempuan yang dimiliki oleh Raja Harun Al Rasyid adalah lebih daripada empat ratus orang. Dan Jariyah yang bernama Kholisoh ini ialah hamba sahaya yg lebih jelek rupa dan tubuhnya dari semua budak hamba sahaya yang ada. Tetapi Raja Harun Al Rasyid sangat mengasihi dan mencintai kepadanya lebih daripada mengasihi yang lainnya.
Maka manakala mati Jariyah itu lalu dimandikan oleh seorang perempuan tua solehah.
Maka mendapatilah perempuan yang tua itu akan suatu azimat isim Jariyah ini terikat pada rambut kepalanya Jariyah. Lalu diambilnya dan kemudian dipakainya diikatkan kepada rambut kepalanya sendiri.
Maka masuklah ketika itu Raja Harun Al Rasyid ketika itu ke tempat memandikan Jariyah itu karena hendak melihat mukanya. Manakala memandang ia akan muka Jariyah, segera ia memalingkan wajahnya serta sangat marahnya melihat muka Jariyah yang sangat seram.
Kemudian terpandanglah ia kepada muka perempuan yang memandikan Jariyah itu.
Maka Raja tiada merasa malu lalu berkata kepada perempuan tua itu :
"Aku suka melihatmu dan Aku ingin menikahimu menjadi isteriku"
Jawab perempuan tua itu :
" Raja, janganlah engkau mengolok-olokku, aku tiada patut bersuami dengan Raja,
karena aku sangat tua dan rupaku pun tiada cantik"
Maka Kata Raja:
" Aku tiada mengolok-olokmu , sebenarnya memang Aku suka beristeri denganmu"
Maka akhirnya kawinlah Raja itu dengan perempuan yang sudah tua itu. Karena pada penglihatan Raja bahwa perempuan yang sangat tua itu sangat elok tubuhnya dan sangat cantik rupanya.
Maka manakala mati Jariyah itu lalu dimandikan oleh seorang perempuan tua solehah.
Maka mendapatilah perempuan yang tua itu akan suatu azimat isim Jariyah ini terikat pada rambut kepalanya Jariyah. Lalu diambilnya dan kemudian dipakainya diikatkan kepada rambut kepalanya sendiri.
Maka masuklah ketika itu Raja Harun Al Rasyid ketika itu ke tempat memandikan Jariyah itu karena hendak melihat mukanya. Manakala memandang ia akan muka Jariyah, segera ia memalingkan wajahnya serta sangat marahnya melihat muka Jariyah yang sangat seram.
Kemudian terpandanglah ia kepada muka perempuan yang memandikan Jariyah itu.
Maka Raja tiada merasa malu lalu berkata kepada perempuan tua itu :
"Aku suka melihatmu dan Aku ingin menikahimu menjadi isteriku"
Jawab perempuan tua itu :
" Raja, janganlah engkau mengolok-olokku, aku tiada patut bersuami dengan Raja,
karena aku sangat tua dan rupaku pun tiada cantik"
Maka Kata Raja:
" Aku tiada mengolok-olokmu , sebenarnya memang Aku suka beristeri denganmu"
Maka akhirnya kawinlah Raja itu dengan perempuan yang sudah tua itu. Karena pada penglihatan Raja bahwa perempuan yang sangat tua itu sangat elok tubuhnya dan sangat cantik rupanya.
Ini adalah demikian memakai azimat isim Jariyah yang didapatinya pada kepala Jariyah tadi ketika ia memandikannya.
Maka baiklah Faidahnya bagi orang yang memakai azimat ini . Setengah daripadanya barangsiapa memakai akan dia tidak akan dibenci dan dimarahi oleh sesiapa juapun sehingga kasih dan sayang hormat kepadanya oleh orang-orang yang memandang akan dia . dan jika ia tiada bersuami (janda) maka niscaya terpelihara ia daripada fitnahan orang-orang.
Kisah Isim berjumpa Syeikh Maghrobi
Pada suatu hari tatkala Raja Harun Al Rasyid tengah berjalan-jalan di halaman istananya,
maka terpandanglah sesosok budak hamba sahaya yang menarik perhatiannya
sosok budak hamba sahaya itu rupanya tengah mengerjakan tugasnya ialah
membersihkan dan menata taman
"wahai hamba sahayaku siapakah namamu , " ujar Raja .
dengan keadaan terkejut luar biasa karena sangat langka seorang Raja mau berbicara langsung
dengan hamba sahayanya, kemudian menjawab
"hamba bernama Kholisoh tuanku"
"sungguh sangat cantik dirimu alangkah sayangnya jika engkau bekerja kotor seperti ini adalah sangat tak patut buat dirimu , segeralah benahi dirimu dan menghadap aku dalam Istana"
demikian titah Raja.
maka pada hari itu juga, kerajaan menjadi geger gempar , karena mendapati kenyataan bahwa seorang Raja yang sangat hebat terpikat dan mau mengawini hamba sahayanya yang kecantikannya tiada seberapa dibandingkan dengan yang lainnya.
setelah sekian lama Kholisoh akhirnya menjadi Ratu , rupanya karena sebab sakit
ia segera berpulang dan meninggal dunia.
tatkala tubuhnya dimandikan oleh seorang wanita agak tua, terjatuhlah dari balik rambut Kholisoh sebentuk azimat dan segera azimat itu diambil oleh wanita yang memandikannya tadi.
bersamaan dengan itu masuklah Raja Harun Al Rasyid untuk melihat jenazah isterinya itu.
dalam keadaan terkejut karena kehadiran Raja, maka wanita tua itu segera memasukkan azimat yang ia dapatkan tadi ke balik sanggul rambutnya.
demikian saat Raja masuk, maka Raja menjadi terkejut melihat keadaan jenazah isterinya itu
dan merasa heran karena tampak isterinya itu tiada menarik lagi
seolah ia tak percaya apakah itu adalah jenazah isterinya
lalu Raja memalingkan mukanya hendak bertanya kepada wanita yang memandikan
maka terkejut lagi Raja melihat betapa wanita yang memandikan itu terlihat sangat menarik hati
terlihat cantik rupawan.
"kamu sekarang harus menjadi isteriku" titah Raja
"Tuanku, bagaimana mungkin hamba menjadi isteri oleh sebab hamba sudah tua"
wanita itu berkata sambil ketakutan
demikianlah kerajaan menjadi gempar kembali, sudah dua kali Raja berlaku aneh
mengawini dua wanita yang tak layak menjadi pasangannya
sehingga berita itu sampailah kepada seorang Ulama Besar yang sangat dihormati kerajaan.
beliau As Syaikh Thilmisani Maghribi atau terkenal dengan sebutan Syekh Maghrobi.
kemudian Syeikh Maghrobi berkesempatan pergi melawat berkunjung menemui Raja Harun Al Rasyid ke Istana.
setelah berbincang agak lama, kemudian Syeikh Maghrobi berkata kepada Raja
"wahai tuanku Raja , sesungguhnya niat saya berjumpa ingin mengetahui
dan berkenalan serta memberi nasehat kepada isteri baru tuanku"
maka Raja menyetujui dan memanggil isterinya.
sehingga tatkala berjumpa, segera saja Syeikh Maghrobi berkata gerangan apakah sesuatu benda
yang ada pada dirimu yang belum lama ini didapatkan.
maka karena memandang beliau Ulama Masyhur , segera saja wanita tua isteri Raja itu
menyerahkan azimat yang ia dapatkan dari Kholisoh
dan ketika azimat itu telah berada pada Syeikh, maka berkatalah
"wahai tuanku Raja , sekarang lihatlah dan pandanglah baik-baik isteri Tuanku"
maka seketika itu terkejutlah Raja Harun Al Rasyid melihat keadaan isterinya yang tampak kembali kepada keadaan dia yang sebenarnya seorang wanita tua dan biasa.
"kalau begitu, sudah sepantasnya azimat itu menjadi pakaianku dan berikanlah kepadaku wahai Syeikh" Ujar Raja
"Tuanku, benda ini adalah pakaian hamba sahaya, tidak pantas untuk pakaian Raja, akan tetapi jika tuanku menginginkannya, baiklah berikan saya waktu untuk menyempurnakan azimat ini, sehingga menjadi pantas untuk pakaian Tuanku" demikian Syeikh memberi saran.
demikianlah, setelah Syeikh menyempurnakan azimat itu, maka Raja meletakkannya pada Mahkota
sehingga derajat dan wilayah kekuasaan Raja meningkat luar biasa dan menjadi sangat terkenal dan dikenal sampai masa sekarang. yang diantara nya tentang beliau ialah kisah 1001 malam.
---------------------------------------------------------------
komentar Raden Mahesa ( kawan saya di Forsup Kaskus) tentang Isim Jariyah :
masya allah... klo didalam tradisi arabic magic ini disebut dengan Hirz Ghasilah.. betul sekali cerita lengkapnya bisa dibaca di kitab syumusul anwar wa kunuzul asrar al-kubra halaman 84-86... akan tetapi cara pembuatannya ndak bisa ngandelin kitab... mesti belajar langsung dari ahlinya karena tingkat kerumitannya... waafq ini memiliki beberapa fungsi, untuk fungsi yang berbeda , berbeda pula cara penulisannya... mantap kisawung
kisawung answered:
wow.. hatur nuhun Kang Raden.. mantap pisan infona hal itu aku ungkap karena isim tersebut adalah sangat langka diberikan di Banjarmasin
disana disebut isim Jariyah sementara di Palembang disebut isim Kholisoh
memang benar info Raden Mahesa, karena selain daya asihannya yg spektakuler
ternyata juga dipakai sebagai pakaian para Sultan di masa lalu untuk kejayaannya
kalau untuk pengasihan dipakai di kepala
sedangkan untuk kejayaan dipakai sebagai cincin (cincin emas)
cara pembuatannya betul sangat rumit
diantaranya ialah dituilis pada senin pertama pada bulan dimana sedang purnama penuh
by checking mbah google and i found that Hiriz Ghasilah
Hadha Du'a' al-Ghasilah [This Is a Prayer of the Washer Woman]. The prayer, meant to implant love in the heart of the desired person, contains a few magic squares. In Arabic.
Doa, dimaksudkan untuk menanamkan cinta dalam hati orang yang diinginkan, berisi beberapa kotak ajaib. Dalam bahasa Arab.
source: library.yale.edu/neareast/exhibitions/exhibit20071.html
tenqyu again for Raden Mahesa
Manfaat kegunaan Isim Kholisoh Jariyah :
- Dipandang hebat bahkan oleh musuhnya sekalipun
- Dikagumi seolah kita adalah orang yang berjasa besar
- Selalu ditolong oleh siapapun tatkala kita sedang dalam kesusahan
- Dikasihi dan disayangi oleh siapapun bahkan oleh mahluk gaib
- Derajat kita akan diangkat Allah dengan perobahan nasib lebih baik
- Dahulu siapapun yang membawa isim ini jika lelaki akan menjadi Raja jika perempuan akan menjadi Ratu
- Berhati-hatilah ketika membawa isim ini untuk menghindari kontak mata kepada lawan jenis , bisa berakibat lawan jenis itu menjadi gila kasih akan diri kita
- Jika dibawa dalam perniagaan Insya Allah maju jaya usahanya dan laris
- Jika dibawa oleh pegawai atau pekerja Insya Allah cepat naik jabatan/pangkat
- Jika dibawa oleh seniman atau bidang entertaint maka namanya menjadi terkenal
- Siapapun yang jobless atau tidak punya pekerjaan dan susah rejeki, maka Insya Allah stelah membawa isim ini dia akan mendapat pekerjaan yang baik dan rejekinya menjadi lancar
- Siapapun yang mebawa isim ini akan tampak pada perobahan dirinya, yang tadinya berpenampilan jelek dan buruk maka akan berobah secara tanpa disadarinya menjadi berpenampilan indah dan cantik bahkan juga tempat tinggalnya akan mengalami perobahan menjadi tampak bagus dan berseri
- Isim ini sangat cerdas, dan seolah dia hidup, dan dia akan menuntun kita kepada pemecahan solusi dan akan memberi kita ilham dan petunjuk atas apa yang akan kita lakukan sebagai solusi jalan keluar jika kita tertimpa masalah.
Versi terbaru tentang Khiriz Ghasilah
(Isim Kholishoh Jariyah)
Originally Posted by rajaineb
Assalamualaikum... ikut bercerita nih ki....
Raja Harun memiliki tiga orang permaisuri yang cantiknyanaudzubilah, yang pertama bernama Ghadir, kedua Qut Qulub, dan ketiga buhjahzaman. Disamping itu Sang Raja juga memiliki seorang Budak wanita yang jeleknyanaudzubillah, namanya Marjanah (nama aslinya kholishoh, marjanah yang berartimutiara merupakan alam laqob atau julukan yang diberikan oleh Raja HarunAl-Rasyid).
Pada suatu hari kholishoh pergi ke sebuah tanah yang lapang.Disana, dia melihat bangkai kuda yang dikerumuni binatang buas, ajaibnyabinatang-binatang ini seakan tidak bisa memakan bangkai kuda tersebut.Kholishoh kemudian memberanikan diri untuk mendekat, mencari tahu gerangan yangterjadi. tanpa sengaja Kholishoh melihat sebuah benda menggantung di kepalabangkai kuda. Karena penasaran, iapun akhirnya mengambil benda itu yangternyata adalah sebuah jimat gembolan. kemudian ketika kholishoh agak sedikitmenjauh, gerombolan binatang-binatang buas yang sedari tadi hanya bisaberkerumun langsung melahap bangkai kuda tersebut. Dalam hati kholishohmembatin, “barangkali benda inilah yang menyebabkan binatang-binatang buastidak berani memakan kuda yang sudah mati itu”
Akhirnya kholishoh pun pulang, ketika melintas di halamanistana, dari kejauhan sang raja melihat kholishoh, “hai, kamu sini…!” panggilsang Raja, kholishoh terpaksa berhenti, kemudian sembari munduk-munduk berjalanke hadapan baginda yang sore itu sedang duduk-duduk di serambi istana. Kamusiapa? Tanya Baginda, dengan hormat kholishoh pun menjawab, “Saya KholishohBaginda, budaknya Baginda”. Dalam hati Sang raja penasaran dan bergumam, (masaiyaa sih ini si kholishoh, perasaan si kholishoh ini orangnya wwireng, turwwwwelek, kok jadi tambah kinclong ayu and semok yah).
Detik berganti menit, menit berganti jam, Raja Harun dimabukcinta tak bisa tidur semalaman. khamer asmara agaknya telah menggangu pikirannya, sore tadi seorang budak wanita telahmerebut segenap hatinya. Tanpa disadari malam itu energi jimat gembolan sedangmenjalar keseluruh bagian tubuh sang raja.
Keseokan harinya, sang raja akhirnya memanggil kholishoh,kemudian berterus terang bahwa dia sangat mencintainya. Akhirnya terjalinlahsebuah hubungan antara Raja dan Budak.
Dulu orang hanya bisa beranggapan
Cintanya laksana pungguk merindukan bulan
Jika sang isim sudah tergenggam
Kata-kata bijak hanyalah bualan
singkat cerita, kholishoh kini menjadi wanita yangsangat dicintai, segala permintaannya pasti akan dikabulkan oleh sang raja, meskipunstatusnya adalah hamba sahaya, kehidupannya seperti ratu yang bebas merdeka,bergelimang harta emas, mutiara,
permata dan sebangsanya. keinginan dan tindakannya selalu diamini oleh sang raja, kemanapun kholishoh pergi disitu sang raja selalu setia mengiringi,dimata sang Raja Kholishoh bagaikan marjan (ratna manikam) yang harus selaludipegang. sang raja agaknya sangat takut jika sang ratna diambil orang.sampai-sampai ketiga permaisuri yang cantiknya naudzubillah pun seringdiindahkan. semua orang, baik panglima dan pujangga istana pun tak ada yangdihiraukan. tak terkecuali Abu Nawas...
suatu hari Abu Nawas masuk ke istana, menghadap sang rajauntuk mendendangkan bait-bait madah (syair pujian) untuk sang raja. tak sepertibiasanya, sang raja kali ini tidak menghiraukan pujian abu nawas, perhatiannyahanya tercurah pada kholishoh yang selalu disampingnya. puluhan bait syairmadah yang keluar dari mulut abu nawas hanya manjing kuping tengen metu kupingkiwa. merasa tidak dihiraukan, Abu nawas pun menghormat untuk pamit pulangsambil mendendam rasa kecewa.
ketika melewati pintu gerbang istana abu nawas berhentikemudian menulis sebuah bait syair di pintu gerbang tersebut :
لقدْ ضاعَ شعري على بابكمْ # كما ضاعَ حلي على خالصة
Sungguh! syairku hilang di gerbang istanamu
sebagaimana hilangnya permata karena kholishoh
Karena ada yang melapor, apa yang sudah dilakukan abu nawasakhirnya sampai ke telinga kholishoh. merasa tersindir, dengan syair hija(puisi pelecehan), kholishohpun mengadu ke pada Raja. Ia meminta agar sang rajamemancung Abu Nawas.
Mendengar aduan dari kekasih hatinya, Sang raja pun marahdan akan menghukum pancung pada Abu Nawas. Lalu dipanggillah si Abu Nawas untukdi interogasi dan dikonfirmasi sebelum eksekusi hukuman dilakukan. Abu Nawas memenuhi panggilan dan juga mendengar bahwa akibatcoretan syair hija dipintu gerbang Istana itu, ia akan menerima hukumanpancung. Antara takut dan rasa tegar si Abu Nawas memenuhi panggilan Raja. Ketikaakan melewati pintu gerbang, Abu Nawas berjalan sambil mendekat ke daun pintuyang terdapat coretan syair hijanya, pelan dan pasti ia pun berjalan pelansembari tangannya menghapus perut huruf Ain yang ada di dua lafadz ضاعَ .SRETTT........ SRETTTT......
Akhirnya, sampailah si Abu Nawas di depan singgasana Raja.Disana ia melihat alat-alat untuk persiapan eksekusi hukuman pancung padadirinya. Interogasi dilaksanakan.
Sang Raja : Hai Abu Nawas, kenapa kamu melecehkan kholishoh?
Abu Nawas: Saya tidak melecehkan kholishoh, sungguh.
Sang Raja : Haah.., jangan mangkir!, kamu kan yang menulis
لقدْ ضاعَ شعري على بابكمْ #كما ضاعَ حلي على خالصة ,
Dipintu gerbang?
(Raja sangat geram dengan kemarahannya)
Abu Nawas : (dengan tenang dan hati tegar menjawab) sungguhsaya tidak menulis itu yang mulia, yang saya tulis adalah
لقدْ ضاءَ شعري علىبابكمْ # كما ضاءَ حلي على خالصة
(Sungguh! syairku bercahaya di gerbangistanamu, sebagaimana bercahayanya permata karena kholishoh).
Sang Raja yang tadinya Mukanya merah padam…, akhirnyamenjadi putih cerah bersinar dan sambil tersenyum sang Raja berkata padapetugas eksekusi ” batalkan pemancungan untuk Abu Nawas”
Sementara Semua orang yang hadir disitu hanya bisa mengangamenyaksikan kecerdikan si Abu Nawas yang mashur namanya.
Hari berganti hari, lamanya waktu tak terasa telah berlalu.Sehingga pada suatu hari Kholishoh jatuh sakit, segenap tabib istana sudahdipanggil untuk mengobatinya. Tapi apalah artinya obat jika kematian sudahmenjadi suratan dari yang maha kuasa. akhirnya Kholishoh pun meninggal dunia...
dipanggillah sorang perempuan ghasilah untuk mengurus danmemandikan jenazah Kholishoh, (kata ghasilah ini sendiri diambil dari akar kataghasala yg berarti mandi yang terjadi reduksi makna untuk perempuan yangberpropesi mengurus mayit). Kepada ghasilah ini sang raja berpesan untuk tidakburu-buru mengkafani kholisoh sampai Ia bisa memandang wajah kholisoh untukyang terakhir kalinya.
Jenazahpun akhirnya dimandikan. Ketika si ghosilah melepasikat rambut kholishoh, ia menemukan sebuah benda yang ternyata adalah jimatitu, lalu diambilnya dan diselipkan dirambutnya sendiri. Setelah pekerjaannyaselesai, kemudian rajapun diperkenankan melihat jenazah untuk yang terakhirkalinya, ketika sang raja memandang wajah jenazah, sontak raut mukanya berubah,sambil buru-buru memalingkan muka, pandangan sang raja akhirnya tertubruk padasosok perempuan ghosilah. Seketika tanpa rasa sungkan sang raja bertanya,
“apakah kamu wanita yang masih sendiri apa sudah bersuami?”
“suami hamba telah meninggal baginda”
“"Sungguh Aku suka melihatmu dan Aku ingin kamu menjadiisteriku"
“aduh Baginda jangan becanda”
“tidak, aku serius”
Singkat cerita setelah jenazah kholishoh dimakamkan, sangraja pun menikahi perempuan ghosilah tadi. Seperti yang terjadi pada kholishohdulu, ghosilah pun begitu sangat disayang dan dimanja oleh sang raja. Ia kinimenjadi permaisuri raja yang akhirnya dikarunia dua orang anak.
Sehingga suatu hari, Ratu ghosilah sakit, ia memintadipertemukan dengan seorang syekh yang bernama Nuruddin Al-Ashfahani, laludipanggilah syekh untuk menghadap. Ketika sang syekh berada kamarnya , Ratughosilah memberikan jimat ini kepada sang syekh, sambil berkata,
“sesungguhnya ini kepunyaan kholishoh, aku mengambil bendaini ketika memandikan jenazahnya dulu”
lalu ia pun bercerita panjang lebar dari awal sampai akhir.Sang ratu meminta kepada syekh nuruddin menyalinnya menjadi dua yang nantinyadiberikan kepada kedua anaknya. pada syekh Sang ratu berpesan
“salinlah benda ini syekh, berikanlah kepada para musliminyang memang membutuhkannya, jangan dihalangi, meskipun begitu jagalah benda inidari sembarang orang , cegahlah dari tangan-tangan wanita lacur, orang-orangyang tidak takut kepada Allah. Karena di dalamnya tersurat Ismul A’dzam”.
Cerita ini akhirnya tersebar kepenjuru negeri, konon waktuitu untuk mendapatkan salinan benda tersebut (yang akhirnya lebih populerdengan khiriz ghosilah) seseorang harus menebusnya sampai seribu dinar. (kalodi konvert ke rupiah berapa yah…)
Begitulah cerita dibalik asal-usul "pelet"kholishoh, sengaja saya rangkum dari kopasan sana kopasan sini hanya sekedar untukberbagi.
Ki sawuuung....
No comments:
Post a Comment